Sabtu, 02 April 2011

Hakekat Sombong


Banyak orang yang salah memahami makna dari kata-kata “Sombong”, sehingga tidak sedikit kita melihat seseorang yang mengenakan baju, kendaraan dan perhiasan yang bagus dianggapnya sombong. Lalu bagaimana sebenarnya ‘sombong’ dalam pandangan Islam ? dan bagaimana akibat mereka yang menyimpan kesombongan dalam hatinya ? dalam Majlis Ta’lim kali kita akan bersama-sama membahas tentang ‘Hakekat kesombongan menurut Rasulullah’.

عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ"  قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً, قَالَ:
"إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ"
Dari Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin Basyyar dan Ibrahim bin Dinar semuanya dari Yahya bin Hammad berkata Ibnu Mutsanna, berkata kepada saya Yahya bin Hammad, mengkhabarkan kepada kami Syu’bah dari Aban bin Tsaglab dari Fudhail al-Fuqaimiy dari Ibrahim an-Nakha’i dari Al-Qamah dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi Muhammad bersabda:
Tidak masuk surga barangsiapa yang di dalam hatinya tersimpan sebesar Dzarrah kesombongan
Lalu berkata seseorang: “Sungguh seseorang itu menyukai untuk mengenakan pakaian dan sandal yang bagus”, Rasul bersabda; “Sungguh Allah itu bagus menyukai yang bagus, sombong itu adalah menolak kebenaran dan merehkan orang”.
(HR.Imam Muslim dalam kitabnya As-Shahih, Kitab al-Iman Bab Batarul Haq wa bayanu, no. 131)

Rawi Hadits:
            Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib al-Khudzali, ibunya bernama Ummu Abdu Wuddin. Ibnu Mas’ud memeluk Islam di tahun ke-enam dari kenabian dan beliau termasuk dari golongan yang pertama-tama memeluk Agama Islam (as-Sabigunal Awwalun). Perawakan dari Abdullah bin Mas’ud disebutkan oleh para ulama; Tubuhnya kecil dan kurus bila dibandingkan dengan para sahabat lainnya.
            Disebutkan dalam sejarah; Ibnu Mas’ud merupakan orang pertama yang membacakan al-Qur’an di Kota Mekkah secara terang-terangan, walaupun setelah membaca dipukuli oleh orang kafir Qurais Mekkah yang menyebabkan wajahnya terluka parah tetapi dengan beraninya beliau meminta izin kembali kepada Rasul untuk membacakan untuk yang kedua kalinya, namun Rasul tidak memberikan izin kepada Ibnu Mas’ud.
            Sudah menjadi kebiasaan Ibnu Mas’ud, dalam kesehariannya beliau selalu membawakan sandal, alas tempat duduk, tongkat dan siwak Rasul.
            Abdullah bin Mas’ud pernah menjabat sebagai penjaga Baitul Mal (kas Negara) di Kota Kufah.
            Abdullah bin Mas’ud meninggal dunia pada tahun ke 57 H dalam usia 60 Tahun.

Hikmah Hadits:

Al-Imam Khattabi mengatakan: Yang dimaksud dengan “Tidak masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada sebesar Dzarrah kesombongan” ada dua penafsiran:
1.      Mereka sombongan untuk memeluk Agama Islam dan dia menolaknya, sehingga nanti pada hari kiamat dia tidak akan dimasukkan ke dalam surga karena kesombongannya tersebut. “Sungguh Agama yang diterima di sisi Allah itu hanya Agama Islam”.
2.      Jika seseorang hendak dimasukkan ke dalam surga maka tidak akan ada sifat kesombongan dalam hatinya walau hanya sebesar Dzarrah.
Tetapi pendapat dari Imam al-Khattabi tersebut dibantah oleh Imam an-Nawawi, beliau mengatakan: Lafadz hadits ini berisikan tentang larangan untuk berlaku sombong dan menganggap remeh orang lain serta menolak kebenaran.

Sesungguhnya Allah itu indah menyukai yang indah
            Dari perkataan Rasul ini, para ulama mengatakan; Seluruh perintah Allah itu mengandung keindahan, kebaikan, kelemah-lembutan, tidak memberikan beban, memberikan balasan yang sangat besar bagi mereka yang melaksanakan perintah-Nya dan Dia juga mempunyai nama yang indah serta sifat-sifat yang indah.

Menolak kebenara dan meremehkan orang lain:
            Ketika seseorang menolak kebenaran karena merasa lebih pintar, lebih kaya, lebih tinggi jabatannya atau sebab lebih merasa tua maka orang bersifat seperti ini disebut sombong oleh Rasulullah.
            Namun ada juga orang yang menerima kebenaran tapi sambil meremehkan orang lain maka orang yang serupa ini juga dikatagorikan sebagai orang yang sombong.
            Jadi yang dikatakan sombong bukan mereka yang mengenakan pakaian yang bagus atau mengendarai kendaraan yang mewah seperti yang dipahami oleh sebagian orang awam.
            Dengan memahami ‘hakekat sombong’ seperti yang dijelaskan oleh Rasul tersebut, maka yang dapat menjadi orang sombong itu bukan hanya orang-orang yang kaya, para pejabat atau orang yang kuat saja tetapi orang miskin, ulama, ahli ibadah, orang yang lemah fisiknya dan rakyat jelata-pun dapat bersifat sombong.

Akibat Sombong
            Banyak sekali celaan bagi mereka yang menyimpan sifat sombong di dalam hatinya,diantaranya;
  Diusir dari rahmat Allah (QS.Al-A’raf, 12 dan Shaat, 74-78,)
 Dimasukkan ke dalam neraka (QS.An-Nahl, 29)
 Sombong adalah sifat dari orang kafir (QS.Al-Baqarah,34)
 Sulit untuk masuk ke dalam surga (hadits di atas)

Semoga kita semua dijadikan oleh Allah sebagai umat Nabi Muhammad yang dibersihkan dari sifat sombong sehingga dimudahkan mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah serta dimasukkan ke dalam surga..Amiin.