“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” .
(QS.Al-Baqarah, 168) (QS.Al-Baqarah, 57,
172, 168. QS, Al-A’raf, 160. Qs, Al-An’am, 118.Qs,Thaha, 81. Qs, An-Nahl, 114.
QS, Al-Maidah, 88. Qs, Al-Mukminun, 51. QS, Saba’, 15. QS,At-Thur, 19. QS,
Al-Haqqah, 24. QS,Al-Mursalat, 43..dll)
Adab Ketika Makan
- Berwudhu atau
membasuh tangan
- DudukMembaca
“Bismillah”, bila terlupa membaca saat mengingatnya
- Menggunakan tangan
kanan
- Mengambil makanan
yang terdekat dengan dirinya
- Mengambil dengan
tiga jari / tidak terlalu banyak
- Membanyakkan
kunyahan
- Tidak terlalu
banyak
- Membaca
“Hamdalah”
- Mengisap
jari-jemarinya (yul’ik). (dari riwayat Ibnu Abbas dalam kitab
Shahih Muslim No.3787)
- Bila sedang makan
bersama jangan memperlihatkan rakusnya
Adab Makan
1. Hadis riwayat Umar bin
Abu Salamah ra., ia berkata:
Ketika aku dalam asuhan Rasulullah saw., pada saat makan tanganku terjulur hendak
menjangkau talam lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Hai anak muda!
Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang
terdekat darimu. (Shahih Muslim No.3767)
2. Hadis riwayat Abu Said
ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang membalikkan gereba (untuk minum dari mulutnya).
(Shahih Muslim No.3769). Dilarang minum langsung dari tempat minum yang
digunakan oleh banyak orang, misal minum langsung dari galon, poci, teko dan
wadah-wadah lainnya. Hendaknya dituangkan dulu ke dalam gelas, lalu meminumnya
dari gelas tersebut.
3. Janganlah kamu memberi
makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. (HR. Ahmad)
4. Sesungguhnya termasuk
pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya. (HR. Ibnu Majah)
5. Rasulullah Saw berkata
kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan
makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di
hadapanmu". (HR. Bukhari)
6. Orang yang paling kenyang
makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada hari kiamat. (HR. Al Hakim)
7. Apabila kamu lupa
menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah mengucapkan:
"Bismillah pada awal dan akhirnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
8. Apabila diserukan untuk
makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin maka dahulukan makan malam.
(Abu Hanifah). Keterangan: Hal ini berlaku khusus untuk shalat Isya
karena waktunya panjang
Mengisap Jari-Jemari
Riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda:
Apabila seseorang di antara kalian memakan makanan, maka janganlah ia mengusap
tangannya sebelum dijilati (untuk membersihkan sisa makanan) atau menyuruh
orang lain untuk menjilatinya. (Shahih Muslim No.3787)
Tidak memakan kecuali diundang & Adab saat ada yang datang tidak
diundang
Riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Ada seorang lelaki Ansar
bernama Abu Syuaib, yang mempunyai pembantu penjual daging. Pada suatu hari ia
melihat Rasulullah saw. tampak lapar. Maka ia berkata kepada pembantunya:
Buatkanlah makanan untuk lima orang karena aku ingin mengundang Nabi saw.
sebagai orang kelima dari lima orang tersebut. Si pembantu itu melaksanakan
perintah itu. Kemudian ia datang kepada Nabi saw. untuk mengundang beliau sebagai
salah satu dari lima orang (yang diundang lima orang termasuk Nabi saw.).
Tetapi ternyata ada seorang lagi yang ikut. Ketika sampai di depan pintu,
Rasulullah saw. bersabda: Orang ini ikut kami, jadi terserah kepadamu apakah
engkau memberinya izin ataukah ia harus kembali. Abu Syuaib menjawab: Tidak apa
wahai Rasulullah! Aku izinkan dia. (Shahih Muslim No.3797)
Bolehnya mengajak seseorang yang pasti diperbolehkan oleh pemilik
rumah
1. Hadis riwayat Jabir bin
Abdullah ra., ia berkata:
Ketika khandaq (parit) digali, aku melihat keadaan Rasulullah saw. sangat
lapar. Maka aku pun segera kembali menemui istriku dan menanyakan kepadanya:
Apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Sebab aku melihat Rasulullah saw.
sangat lapar. Istriku mengeluarkan kantong kulit berisi satu sha` gandum. Dan
kami mempunyai seekor anak domba jinak. Sementara aku menyembelihnya, istriku
menumbuk gandum dan ketika ia selesai, aku pun selesai. Aku memotong-motong
daging anak domba itu dan memasukkannya ke dalam kuali kemudian ketika aku
hendak pergi memberitahukan Rasulullah saw. istriku berpesan: Jangan engkau
membuatku malu kepada Rasulullah saw. dan orang-orang yang bersama beliau. Maka
aku pun menghampiri Rasulullah saw. dan berbisik kepada beliau: Wahai
Rasulullah saw.! Kami telah menyembelih anak domba kami dan istriku menumbuk
satu sha` gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami mempersilakan engkau dan
beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba Rasulullah saw. berseru: Hai para penggali
parit! Jabir telah membuat jamuan makan untuk kalian. Silahkan kalian semua ke
sana! Lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu
dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku datang bersama
Rasulullah saw. mendahului orang-orang. Aku menemui istriku. Ia mendampratku:
Ini semua gara-gara kamu! Aku berkata: Aku telah kerjakan semua pesanmu.
Setelah itu kukeluarkan adonan roti kami lalu Rasulullah saw. meludahinya dan
memberkatinya. Kemudian beliau menuju ke kuali kami dan beliau meludahinya
serta memberkatinya. Setelah itu beliau bersabda: Sekarang panggillah pembuat
roti untuk membantumu dan sendoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkan.
Ternyata kaum muslimin yang datang ada seribu orang. Aku bersumpah demi Allah,
mereka semua makan sampai kenyang dan pulang. Sementara itu, kuali kami masih
mendidih seperti semula, demikian juga adonan roti masih tetap seperti
sediakala. Atau seperti yang dikatakan oleh Dhahhak: Ia masih dapat dibuat roti
seperti semula. (Shahih Muslim No.3800)
2. Hadis riwayat Anas bin
Malik ra., ia berkata:
Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah saw.
sedemikian lemah. Aku tahu beliau lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu
Sulaim menjawab: Ya! Lalu dia mengeluarkan beberapa roti dari gandum. Kemudian
ia mengambil kerudungnya dan membungkus roti itu dengan sebagian kerudung lalu
ia sisipkan di bawah bajuku, sedangkan sebagian kerudung ia selendangkan
kepadaku. Kemudian ia menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah saw. Aku pun
berangkat membawa roti berbungkus kerudung itu. Aku temukan Rasulullah saw.
sedang duduk di dalam mesjid bersama banyak orang. Aku menghampiri mereka.
Rasulullah saw. bertanya: Apakah Abu Thalhah menyuruhmu? Aku menjawab: Ya,
benar! Rasulullah saw. bertanya lagi: Untuk makan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah
saw. bersabda kepada orang-orang yang bersama beliau: Bangunlah kalian!
Rasulullah saw. berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di depan
mereka untuk segera memberitahu Abu Thalhah. Maka berkatalah Abu Thalhah: Hai
Ummu Sulaim! Rasulullah saw. telah datang bersama banyak orang padahal kita
tidak mempunyai makanan untuk menyuguhi mereka. Ummu Sulaim menjawab: Allah dan
Rasul-Nya lebih tahu. Lalu Abu Thalhah menjemput Rasulullah saw. untuk datang
dan beliau masuk bersama Abu Thalhah. Rasulullah saw. bersabda: Wahai Ummu
Sulaim, bawalah ke sini apa yang engkau miliki! Ummu Sulaim datang membawa roti
tersebut. Lalu memeras wadah suaminya untuk lauk-pauk roti. Kemudian Rasulullah
saw. mendoakan makanan itu. Setelah itu beliau bersabda: Biarkan sepuluh orang
masuk! Abu Thalhah memanggil mereka (sepuluh orang). Mereka makan sampai
kenyang lalu keluar. Rasulullah saw. bersabda: Biarkan sepuluh orang masuk
lagi. Sepuluh orang berikutnya masuk, makan sampai kenyang lalu keluar. Kembali
Rasulullah saw. bersabda: Suruhlah sepuluh orang masuk lagi. Demikian
berlangsung terus hingga semua orang makan dan kenyang padahal jumlahnya ada
sekitar tujuh puluh atau delapan puluh orang. (Shahih Muslim No.3801)
Tidak boleh makan dengan lebih dari satu sekaligus
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Pernah Ibnu Zubair memberi kami kurma. Ketika itu orang-orang sedang ditimpa
kesengsaraan. Pada saat kami tengah makan, tiba-tiba Ibnu Umar ra. lewat.
Beliau menegur: Jangan kalian memakan dua kurma sekaligus. Karena sesungguhnya
Rasulullah saw. telah melarang perbuatan demikian, kecuali seseorang minta izin
lebih dahulu kepada teman makannya. (Shahih Muslim No.3809)
Jangan berlebihan saat makan
1.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Makanan dua orang itu cukup untuk tiga orang dan
makanan tiga orang cukup untuk empat orang. (Shahih Muslim No.3835)
2.
Hadis riwayat Ibnu
Umar ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Orang kafir itu makan dalam tujuh usus
sedangkan orang mukmin makan dalam satu usus. (Shahih Muslim No.3839
3.
Hadis riwayat Abu Musa
ra.:
Dari Nabi saw. yang bersabda: Orang mukmin makan dalam satu usus dan orang
kafir makan dalam tujuh usus. (Shahih Muslim No.3842)
Tidak boleh mencela makanan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau
menyukai maka beliau memakannya dan kalau tidak menyukai maka beliau tidak
memakannya (tanpa mencela). (Shahih Muslim No.3844)
Wallahu A'lam bis shawab, semoga bermanfaat